Rabu, 14 Januari 2009

Conspiration Theory

Kita sering mendengar kata2 "lihatlah dari kacamata orang lain", "lihatlah dari sudut pandang lain" atau kata2 sejenis yang mengandung makna untuk lebih mempertimbangkan segala sesuatu sebelum mengambil solusi akhir. Untuk mengeliminasi jumlah kesalahan yang terjadi akibat keputusan yang diambil.

Malah "kalau tidak salah" ada istilah unik yang sempet saya baca dari blognya bapak hmna yang memakai istilah dalam bahasa belanda yang kira2 berbunyi seperti ini "kijken tussen de bowmen" yg terjemahan bebas [tentu saja versi saya] dalam bahasa inggris "Look at trough the trees" yang artinya dalam bahasa indonesia "lihatlah melalui celah pepohonan".
konon istilah tersebut memiliki makna seperti katak dalam tempurung. mengapa menjadi lihat melalui pohon??? kalo ngga salah sebabnya cukup lucu. yaitu karena jaman dahulu dibelanda ngga ada pohon kelapa.

So... janganlah kita merasa sudah mengetahui segala sesuatunya. Seolah2 dapat memecahkan setiap masalah karena pengalaman. sudah merasa terlalu banyak makan asam garam. padahal alam semesta yang kita ketahui semua aspeknya itu hanya sebuah tempurung. hanya sebuah padang yang dikelilingi oleh hutan. kita tidak pernah tau hal2 apa saja yang terjadi di luar tempurung atau di balik hutan.

disinilah pentingnya teori konspirasi. teori ini bukanlah sebuah solusi. tidak berdasar hukum. atau malah anti sosial. tapi bisa kita cermati lebih dalam sbagai modal dalam membuat pertimbangan saat mengambil keputusan.

pernah mengambil poto panorama?
poto panorama disini bermakna foto yang diambil pada satu titik dengan arah 360 derajat.

apa yang di ketahui oleh juru foto?
pastinya dia tau apa2 saja objek yang ada dalam radius pemotretannya.
tp bagaimana objek fotonya memandang dia dari arah 360 derajat...? tentu sangat berbeda.

dari sini kita bisa mulai memikirkan segala kemungkinan.
tak berdasar tetapi sangat bijak jika kita mempertimbangkan kemungkinan diluar tempurung kelapa kita. jangan hanya menjadi pangeran kodok yang gendut dan manja.

Tapi bagai mana kita memikirkan solusi alternatif dari berbagai permasalahan dan mengambil keputusan secara bijak.

Bagaimana azas pembuktian terbalik dapat digunakan sebagai kontrol atas asas praduga tidak bersalah yang begitu berbanding lurus dengan sistem teknis hukum.

Secara teknis orang yang menggunakan teori ini dapat mencapai satu titik ketika smua menjustify. "skeptis"
maybe this is right.
maybe wrong.
all over u. i just try to figured out. keep watchout. 'n be a problem solver.

Tidak ada komentar: